• Skip to primary navigation
  • Skip to content
  • Skip to footer

DarinHolic

Blogging - WordPress - Personal Notes

  • Home
  • Tips
    • WordPress
    • SEO
    • Blogging
    • Menulis
  • Notes
    • Review Buku
    • Travel
    • Gadget
    • Perspektif
    • Inspirasi
    • Internet
    • Hobby
    • Jurnal
  • About
    • Narablog
    • Kontak
    • Blogger Tamu
    • TOS
    • Arsip

Galaknya Twitter

21/05/2011

Awal saya mengenal Twitter, it’s awful. Saya belum paham apa asyiknya bermain teks dengan avatar dibanding Facebook – kala itu – yang lebih interaktif, visual dan powerful dalam hal menambah relasi dan melanggengkan lagi koneksi dengan teman lama. Hingga akhirnya, saya mengenal Tweetdeck dan langsung jatuh cinta. Ngetwit tambah sip!

Gila Twitter

Dengan aplikasi desktop berbasis Adobe AIR, interface TweetDeck memang keren. Selain ngetwit, pengguna juga bisa menambah akun Facebook, LinkedIn, Google Buzz, Foursquare dan MySpace hanya dalam beberapa klik. Nah, apakah TweetDeck adalah aplikasi Twitter resmi? Ternyata bukan. TweetDeck hanyalah perangkat lunak yang menyambungkan akun pengguna twitter ke dalam programnya dengan teknologi API (Application Programming Interface).

Like other Twitter applications it interfaces with the Twitter API to allow users to send and receive tweets and view profiles.

Dan sebagai aplikasi non-resmi dari Twitter, TweetDeck dan beberapa aplikasi sejenis, seperti Ubersocial, Echofon dan HootSuite, menurut data sysomos pertengahan Maret tahun ini ternyata menguasai hampir setengah dari kue yang dikuasai Twitter beserta aplikasi resminya, yaitu sebesar 42 persen. Look at this.

Grafik aplikasi twitterSeperti kebakaran jenggot, akhirnya tepat tanggal 2 Mei kemarin Twitter menggaet TweetDeck dengan kisaran harga fantastis, yaitu sekitar 40 hingga 50 juta dolar AS.

Sebenarnya isu itu sudah mulai bergaung di awal tahun, dimana Twitter mulai gerah dengan keberadaan aplikasi non-resmi, terutama TweetDeck dan UberMedia, yang bila dibiarkan bukan mustahil dua aplikasi favorit pengguna itu merger dan membuat platform microblog tandingan.

Padahal kalau difikir, tanpa susah-susah membeli TweetDeck pun Twitter tetaplah social media terfavorit, yang sejak tahun 2006 hingga kini telah meraup keuntungan tak kurang dari 360 juta dolar AS. Faktanya, Twitter tetap galak. Yang terbaru, Twitter menabuh generang perang dengan UberMedia yang dianggap melanggar policy, sehingga memaksa penamaan aplikasi UberTwitter diubah menjadi UberSocial. Akankah UberMedia akan senasib dengan TweetDeck? Who knows.

Ya, Twitter sebenarnya sudah cukup humble dengan membiarkan dirinya menjadi protokol bagi aplikasi social media lain. Tapi bila kemudian aplikasi lain itu berbalik arah dan berniat tuk menyalip dari belakang, cukuplah lihat apa yang terjadi dengan TweetDeck.

Last words, saya tak ada masalah sih bila semua aplikasi microblog diakuisisi Twitter. Lha, yang penting bisa ngetwit dan mengintegrasikannya dengan blog, betul? 😀

Follow my tweets!

Baca Juga:

  • How To Be A Twitter Addict

Filed Under: Perspektif Tagged With: opini, social media, twitter

About Darin

Freelance engineer who loves books, beach and Chelsea.
More about him?

Reader Interactions

Comments

  1. Agus Siswoyo says

    21/05/2011 at 20:38

    Kalau bicara soal hak kekayaan intelektual, apapun akan dilakukan untuk ‘mendapatkan’ jatah kue bisnis internet. Mirip lagu Halo-halo Bandung: Mari bung rebut kembali…! 🙂

    Reply
    • Darin says

      21/05/2011 at 21:41

      Dan rasanya gengsi jg pengaruh ya mas? Mirip2 microsoft yang melahap saingan2nya.
      Ke Bandung potong rambut
      Ikutan ah rebut merebut.. jahaha 😀

      Reply
  2. Pradisz Wardhana says

    21/05/2011 at 20:52

    Hemm.. yups sob, aku juga baru akhir2 ini menggunakan twitter.. emg asik juga sih.. hehe, salam kenal yah 😀

    Reply
    • Darin says

      21/05/2011 at 21:44

      lho, kan dah kenal dari kemarin bro 😀
      yoi lanjut ngetwit!

      Reply
  3. iskandaria says

    21/05/2011 at 21:00

    Saya baru sekitar 2 hari gabung di twitter mas. Tapi saya punya niat juga untuk memperluas relasi di sos-med tersebut. Nanti juga mau nyobain aplikasi Tweetdeck.

    Reply
    • Darin says

      21/05/2011 at 21:45

      Coba deh Mas Is, tapi saya ga nanggung lho kalau ketagihan 😀

      Reply
      • giewahyudi says

        22/05/2011 at 00:28

        Lha saya baru 2 tahun, tapi belum nyoba tweetdeck..

        Reply
        • Darin says

          22/05/2011 at 00:51

          nyobanya apa mas gie? 🙂

          Reply
  4. dHaNy says

    22/05/2011 at 00:28

    Betul mas tanpa berkonfrontasi dengan UberTwitter dulu Twitter tetep rajanya microblogging…

    Reply
    • Darin says

      22/05/2011 at 01:00

      Iya, tapi ya gitu deh, namanya branding ya tetep harus dijaga kali ya 😀

      Reply
  5. tunsa says

    21/05/2011 at 22:57

    lha saya gak pernah nge-tweet..hehe

    Reply
    • Darin says

      22/05/2011 at 00:59

      wah, hari gini? ckckck 😀

      Reply
  6. Cahya says

    22/05/2011 at 02:16

    Tweetdeck memang nyaman, bahkan di Linux-pun kadang saya menggunakan Tweetdeck, maklum jarang di twitter juga :).

    Reply
  7. alamendah says

    22/05/2011 at 07:46

    Saya belum pernah nyobain Tweetdeck. Rekomendasinya ini musti tak coba, biar lebih semangat ngetweetnya

    Reply
  8. Agus BF says

    22/05/2011 at 13:02

    Sepertinya menarik dan seru juga menggunakan tweetdeck? boleh di jajal dulu nih sobat… @mr49us

    Reply
    • Darin says

      22/05/2011 at 16:23

      udah saya follow dari jaman baheula lho mas 😀

      Reply
  9. Shafira says

    22/05/2011 at 13:04

    Aku baru tahu nih mas ada tweetdeck? jadi bisa di coba dulu thanks for sharing

    Reply
    • Darin says

      22/05/2011 at 16:24

      sama2 Shafira 🙂

      Reply
  10. Ami says

    22/05/2011 at 13:23

    Aku buka akun twitter gara2 “provokasi” tulisannya masa Darin, hahahaha… Soalnya fb ribet untuk majang di blog kalimat singkat, aku pake twitter

    Reply
    • Darin says

      22/05/2011 at 16:26

      Hahaha, kan asik 😀
      Btw, sekarang jarang keliatan di timeline, Mi? 🙂

      Reply
  11. bdangkal says

    22/05/2011 at 14:20

    follow-follow bandung….
    Kota kenang2an…..*pengen di-follow mas…@adetruna

    Reply
    • Darin says

      22/05/2011 at 16:28

      Ayo ayo silakan yg mau follow kangmas adetruna! xixi 😀

      Reply
  12. kang ian dot com says

    24/05/2011 at 12:32

    lah g ngaruh mas wong g suka twitteran 😀

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Before Footer

Footer

Artikel Terbaru

  • Tutorial Cara Instal WordPress Di Komputer Dengan MAMP
  • Mengapa Blog Seharusnya Tanpa Sidebar?
  • Bertemu Megahnya Jembatan Meteor dan Lalat Kampret di Elelim
  • Pesan Mengguncang Dari Novel The Circle
  • Wahai Pengguna WordPress, Bersiaplah Dengan Kedatangan Gutenberg

hit hari ini

  • Tutorial Cara Instal WordPress Di Komputer Dengan MAMP
  • Inspirasi Kesabaran Dan Kegigihan Dari Bill Porter
  • Sudahkah Anda Menyediakan Laman TOS (Terms of Service) di Blog?
  • Bermain Dengan Mind Map
  • 15 Situs Gratisan Untuk Inspirasi Desainer Grafis

Newsletter

Berlangganan artikel lewat email.

  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram
Copyright © 2010 - 2018 · DarinHolic