Hai, blogger!
Sudah posting hari ini dan menyiarkannya pada dunia? Sip, sebab konten yang fresh dan terus diperbarui merupakan kekuatan terbesar dari sebuah blog. Tanpa konten baru, saya kira blog layaknya album lagu yang sudah usang diputar kian-kemari oleh stasiun radio tak bernama.
Wait, album? Yup, saya berandai-andai jikalau blog diperspektifkan sebagai sebuah album, tentulah kita lebih respect tuk menelurkan hits-hits yang bakal direkam di dalamnya. Sejak dari pemilihan lirik, intonasi nada, aransemen lagu secara keseluruhan, hingga promosi yang hendak dilancarkan, pasti mendapat atensi lebih. Tak mungkinlah kita melempar album ke pasaran dengan koleksi lagu-lagu sekenanya dan tanpa pemikiran yang masak, bukan?
Nah, dari album, kita turun ke band dan instrumen musiknya. Begini,ย bila saya mengibaratkan harmoni instrumen adalah postingan dan blog itu sebuah band, maka sifat-sifat yang disandang mereka adalah sebagai berikut:
Vokalis, mewakili suara dalam postingan secara keseluruhan. Ia adalah ciri khas utama. Perannya sentral. Bahkan kadang menentukan maju mundurnya sebuah blog. Tanpa vokal unik, sebuah postingan akan terasa senada dengan postingan blog-blog lain. Tak ada greget, tak ada ruang tuk menemukan ciri. Suara vokalisnya kok sama ya sama band anu? Anu itu vokalisnya band itu bukan sih, kok suaranya mirip? Nah, apa jadinya sebuah blog tanpa ciri khas semacam itu?
Gitar, karakternya bebas, kadang mendayu kadang pula garang dibalut tegangan listrik. Ini pas untuk memperkaya aura melodi di tiap postingan. Ada saatnya ia berperan sebagai rhytm guitar yang hanya mengikuti alunan di satu postingan, ada kalanya juga ia menggeber habis semua teknik melodic typing di postingan yang lain. Ya, gitar menjaga ritme tiap postingan agar terdengar kompak di dalam sebuah album blog.
Bass. Ia layaknya nyawa. Bobot cabikannya menandakan tekanan pada sebuah aransemen postingan. Bagian mana yang butuh permainan halus dan bagian mana yang perlu betotan lebih dalam, itulah karakternya. Senarnya yang berjumlah empat mewarnai tiap hentakan kata. Bila sekali waktu ia butuh berimprovisasi, mengumbar slap dan menjelajahi seluruh fret yang ada, maka dipastikan akan muncul sebuah postingan yang berat bagi pembacanya.
Piano, berjasa memberi nuansa. Kehadirannya menjadikan postingan lebih colorful. Meski ia hampir tak menonjol, namun ia kerap terdeteksi dari permainan olah kata di sebuah postingan. Romantisme dan melankolis adalah sifatnya. Tak selalu ia ada, namun sekali keluar, ia akan memberi warna tersendiri. Dan yang teristimewa, piano bisa dimainkan secara solo. Apakah itu yang terjadi pada blog-blog puitis dan prosa?
Drum. Inilah semangat! Irama drum bukan semata penentu ritme, namun disana ada pergerakan dinamis, kekuatan yang menular, hingga hentakan penanda kapan emosi dilontarkan. Kombinasi pukulan senar, tom-tom, cymbal dan bass drum-nya runut mengikuti akselerasi bahasa di sebuah postingan. Meski tak merdu didengar, tapi imbasnya terasa, dan tak mustahil gaungnya akan terus terdengar walau lagu telah usai.
End of the story, analogi harmoni instrumen musik di atas bisa jadi hanya opini yang cenderung absurd belaka. Tapi bagi saya, simbiosis di antara mereka sungguh melenakan saat saya menuliskan postingan ini, dan tak mustahil bakal menginspirasi postingan-postingan selanjutnya.
Bagaimana dengan sobat? Let’s rock! ๐
Sebuah analogi yang pas, Mas Darin. Saya juga setuju. Hanya sayang, saya tak bisa main musik jadi belum tahu feelnya apa bermain musik itu benar nyambung seperti perumpamaan blogging yang sedang saya jalani sekarang ini. Tapi penjelasan panjang lebar Mas Darin saya rasa sudah cukup menjelaskannya. ๐
Ah masa pak ga bisa musik? Nembang campur sari bisa kan pak? Hayu ngeband! ๐
Mantaff… makin terbentuk dah karakter dan semangat ngeblognya…
Lanjuttteruss mas Darin..
Sukses buat blog wp nya…
Thanks mas dhany, sama2, sukses juga ya ๐
keren mas,
tapi tetap saja ide menulis itu yang sulit di munculkan, meskipun semangat telah menggebu-gebu karena di tabuki pakai drum!
wew,, ๐
haha, betul juga ya mas, ide juga kadang sulit ditemukan.
Atau mungkin ide2 itu nongol pas lagi asyik main gitar? hehe ๐
Inilah dampak musisi yang ngeblog. Cihuy.. ๐
Anyway, sudah denger lagu2 band saya belum mas? ๐
*malah promo*
Belum tu mas, kayak gimana sih? ๐
Yang di blog soundriseband.wordpress.com itu lhoo.. Ada link downloadnya di sana.
Berharap dapet komentar dari master bass. Hehe. ๐
ke tekape dulu gan, uhuy! ๐
gimana mas?
siap berkomentar?
๐
Oww, kirain masuk Soneta Group. ๐
Bakalan ganti nama kalau masuk soneta grup bro…
Tulisan yang saya cetak tebal kurang dapat saya mengerti maksudnya apa Mas, bisa tolong dijelaskan lebih lanjut?
absurd = random, tak berasalan
simbiosis = saling ketergantungan
begitukah? atau bang Rud ada pendapat yang lain? ๐
Oooo, gitu ya… Soalnya saya agak bingung…he.he..he…
Kalau postingan blog saya cenderung tanpa irama hanya vokal saja seperti akapela, bukan berarti saya tidak bisa main musik lho. ๐
Wah, pernah ngeband juga bang? Ayolah kapan2 kita kopdar di studio, tuh Satrya yang vokalin. hehe ๐
wah, makin semangat nih, teruskanlah semangat ngeblog ini
jangan2 kamu drummernya mas? semangat terus, hehe ๐ *tos*
saya malah sedang dalam dilema mandul rilis album nih. ๐
mungkin karena kurang kekompakan dalam personil dan misi bandnya maka acak-acakan dah scedule latihan dan mangungnya
padahal kemarin sempet kepikiran juga menghubungkan postingan dengan music eh ini udah keduluan kayaknya signal pemikiran saya sudah di tangkap kang darin dulu ah. apa kita punya ferkuensi telepati yang sama? ๐
*ngakak* analoginya tambah sip tu kang, ada schedule latihan dan manggung segala ๐ sip sip! wah apa iya mw post tema ini kang? hehe, sori, #bloggersore kadang lebih maknyus ketimbang #bloggermalam haha ๐
Hayu setel frekuensi yang sama kang! ๐
tampaknya jadi #bloggersore jadi lebih cepat nyerap ide2 sang #bloggermalam..
Ngemeng2 bukan dangdut yah mas darin?
dangdut siap, asal lagunya Keong Racun versi dut-rock, hahaha *tos* mas zain ๐
lagunya #cinta blogger malam
Hahaha. Analoginya pas juga mas. Tapi kalau alat musiknya berupa biola gimana ya analoginya? (gak perlu dijawab mas kalo bikin puyeng).
Yang maen biola ga ikut band saya mas, mungkin bukan alirannya, hehe ๐
Harmoni Instrumen Musik Lewat Postingan Blog…
Ide cemerlang untuk menyandingkan harmoni musik dengan tulisan…
Saya suka tulisan ini Mas…
Salam!
Salam kembali pak Mars, trims ๐
Sayange daya apresiasi musik saya kurang banget. Selera saya lebih pada ikut-ikutan selera pasar. Dalam artian semakin banyak yang suka saya ikutan suka. Ntar malah ngeblog saya cuman ikut-ikutan…
Sama juga dgn aliran musik mas, tentunya tiap blogger punya aliran masing2. Kalau sama ya ga enak, ya kan mas?
Klo mas alamendah dah nemuin aliran yang pas, jadi enjoy aja hehe ๐
waah wah ngeblog diibaratkan main musik..penjiwaannya yang pasti bisa mewakili ruh ngeblog ๐
Yup, malah terkadang bisa kebawa esmosi kang. Lagunya jadi hardcore, haha ๐
wahh lagi senanda seiya sekata nii kang.. ๐
hayooo.. sekalian klu ada tabulatur2 utk musik2 metal indonesianya kang ๐
yg lawas2 juga gpp, keren!!
waduuh, kalau tablatur mah situ jagonya ๐
saya tukang genjreng aja lah, hehe ๐
tapi kan yg rock lawas (eet sahrani dsb) saiia gag tau kang ๐
keren nih postingan. bisa aja om ampe dikatin sama musik hehe. keeep posting om ๐
trims irvina ๐ Keep posting juga yak ๐
saya bingung blog saya ini albumnya apa?
kayaknya album *GADO-GADO*
album kompilasi mungkin bro? ๐ *tos*
Kalau jadi resital piano atau seruling tunggal bagaimana?
Hmm, sangat instrumental bli. Posting murni puisi mungkin?
Mendayu-dayu dan menghipnotis… ๐
Hihihii… Lumayan nambah semangat untuk posting. Akhirnya setelah beberapa hari posting juga gara-gara tulisan ini ๐
Ayo mas semangat ngeband, eh ngeblog.. hehe ๐
Aku tadinya gak pedhe mau komen, kemarin hatiku kebakaran jadi sempet konslet.
Memberanikan diri komen lagi. Apalagi topiknya tentang musik.
Aku pemain piano, jadi menikmati musik dentingan piano plus vokal sudah indah. Ada tambahan instrumen lain akan menjadikan harmonis. Musik yang indah menurutku adalah yang seperti punya jiwa.
Blog aku, hmm, blog yang sebetulnya gak pedhe nulisnya, tapi ada yang seperti nyuruh “tulis aja gak papa”. Tulisannya lebih cepat dari penalaranku sendiri. Gak tau tuh musik apa, musik resonansi jiwa kali…
Gapapa Mi, santai aja ๐
Main piano solo? Puitis abis dunk Mi hehe, lanjuut ๐
Blogku? Indie Label aja dah. Belum ada manager-nya, jadi belum siap untuk dilempar ke pasar ๐
Tapi tetap aja sering manggung di komonitas. So… Let’s Rock!
protest, against, injustice, state terror… On the streets of the world… For the disempowered
Blog mas Padly menurut saya amat unik. Hanya berupa photograph ๐
Betul itu, cocok dinamakan album indie, apalagi memang biasanya band indie lebih kuat di komunitas ๐
Agree, and justice for all! ๐
Ada tamborin nggak ya? sebab saya sukanya ecek-ecek meramaikan yang sudah ada. Dangdut: detected.
Tadinya mau saya masukin mas, kan ada tuh postingan yang jenisnya penggembira hihi. Yuk, goyang maaang <- *campursari detected* ๐
gambarnya kereeenn….
yang komen lebih kereeeeen ๐ *tos*
inspiratif buat saya mas postingan yang ini
membuat saya berusaha memperbaiki kualitas posting saya
terima kasih mas
sama2 ryan, trims ๐
wowww….!!! mantap mas…. !!! tulisan yang romantis….. heheheh….!!!
jadi pengen band saya buat Blog,,,,,
Idih… romantis ya?
Jadi takut nih…
#jangan-jangan
saya ngumpet di belakang mas Agus aja deh, haha ๐
kayaknya kita nggak bisa gabung ya pak jadi sebuah band soalnnya sama-sama basist he he
gpp bang. bang munir pegang bassist elektrik, saya pake bas betot. Siapa tau jadi kolaborasi yang maknyus? hehe ๐
yang penting tercipta harmony….:D
WOW…keren banget analogynya ๐
Diibaratkan musik…kalau keroncong instrumentnya apa aja sie..kira2 blog kaya apa yang jenis keroncong :d
kalau keroncong berarti jenis musiknya syahdu ๐